Materi PPT PAI Kelas X : Dakwah Nabi Saw Periode Makkah

Masyarakat Arab Jahiliah Periode Mekah, demikian Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian. Adalah masyarakat Arab jahiliah, atau masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Kebodohan masyarakat Arab waktu itu, terdapat dalam bidang agama, moral, dan hukum,
Dalam bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dan ajaran agama Tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Ibrahim A.S. Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah (Baitullah = rumah Allah SWT) yang jumlahnya mencapai 300 lebih. Di antara berhala-berhala yang termashyur bernama: Ma’abi, Hubal, Khuza’ah, Lata, Uzza, dan Manat.

Materi PPT PAI Kelas X : Dakwah Nabi Saw Periode Makkah

Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab jahiliah yang menyembah malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabi’in serta menyembah matahari, bulan, dan jin yang diperbuat oleh sebagian masyarakat di luar kota Mekah. Dalam bidang moral, masyarakat Arab jahiliah telah menempuh cara-cara yang sesat, seperti:
  1. Bila terjadi peperangan antarkabilah, maka kabilah yang kalah perang akan dijadikan budak oleh kabilah yang menang perang.
  2. Menempatkan perempuan pada kedudukan rendah. Dalam masyarakat Arab jahiliah perempuan tidak berhak mewarisi harta peninggalan suaminya, ayahnya, atau anggota keluarga yang lain. Bahkan seorang wanita (istri) boleh diwarisi oleh anak tirinya atau anggota keluarga lain dan suaminya yang telah mati.
  3. Memiliki kebiasaan buruk, yakni berjudi dan meminum minuman keras. Kejahiliahan mereka dalam bidang hukum antara lain anggapan mereka bahwa judi, bermabuk-mabukan, berzina, mencuri, merampok, dan membunuh, bukan merupakan perbuatan yang salah.

Namun perlu diketahui bahwa tidak semua perilaku masyarakat Arab jahiliah itu buruk, tetapi ada pula yang baiknya. Seperti: memiliki keberanian dan kepahlawanan, suka menghormati tamu, murah hati, dan mempunyai harga diri. Juga dalam bidang perdagangan, ada sebagian masyarakat Arab jahiliah yang sudah memiliki kemajuan. Misalnya, para pedagang dari kabilah Quraisy, berdagang pada musim panas ke negeri Syam (sekarang Suriah, Libanon, Palestina, dan Yordania) dan pada musim dingin ke Yaman (lihat Q.S. Quraisy, 106: 1—4). Mereka memperdagangkan bulu domba, unta, kulit binatang, dan tali.

Subscribe to receive free email updates: