Kunci Sukses Belajar Menurut Imam Syafii
Wahai adik-adikku syukurilah nikmat Rabbmu. Gunakanlah setiap kesempatanmu untuk menempa diri untuk raih cita-citamu yang mulia. Genggamlah erat kesungguhanmu dalam belajar. Ingat dan camkan nasihat Imam Syafii berikut,
أخي لن تنال العلم إلا بستة ..... سأنبيك عن تفصيلها ببيان
ذكاء وحرص واجتهاد وبلغة ..... وصحبة أستاذ وطول زمان
"Kawanku, engkau tidak akan bisa mendapat ilmu kecuali dengan enam perkara; aku akan memberitahumu keseluruhannya dengan jelas
Yaitu kecerdasan, kemauan kuat, kesabaran berlipat, bekal/biaya; bimbingan guru, dan waktu yang lama". [ Diwan asy-Syafi’i, hal. 163]
Nasihat yang pertama ialah Kecerdasan
Kecerdasan adalah hal yang penting untuk menangkap dan mendapatkan ilmu. Kecerdasan adalah nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya maka mari kita bersyukur kepada Allah atas apa yang Allah berikan dan kita gunakan kecerdasan ini sebagai suatu sarana meraih ilmu dan kita jadikan ilmu itu sebagai sarana untuk semakin mendekatkan diri kita kepada Allah. Tentu, bagi orang yang Allah anugerahkan kecerdasan sehingga cepat mempelajari sesuatu maka tinggal bagaimana ia menguatkannya, namun apabila belum memilikinya hendaknya ia melatih jiwanya dan dirinya untuk berusaha meraih kecerdasan tersebut.
Nasihat yang kedua ialah Semangat
Di dalam meraih ilmu terkadang kita merasa bosan atau mengeluh. Begitupun iman terkadang ia naik dan turun. Caranya ialah bagaimana kita meraih semangat kembali. Janganlah lupa semangat itu hanya pada hal-hal yang bermanfaat saja. Semangat ataupun kemauan keras itu bisa diupayakan bilamana kita memahami dengan betul arti penting suatu hal yang akan kita capai.
Nasihat yang ketiga ialah Bersungguh-sungguh
Di dalam kesungguhan akan kita temukan kesabaran dan keistiqomahan. Di dalam kesungguhan juga terkadang kita temukan rasa malas dan kelemahan jiwa. Tinggal bagaimana diri kita menguatkan kesabaran dan keistiqomahan dan mengurangi rasa malas dan kelemahan jiwa. Satu diantara cara yang cukup membantu kita untuk bisa giat, tekun dan semangat ialah kita sering membaca biografi para ulama dan penuntut ilmu yang berhasil. Kita bisa mengambil pelajaran dari kesabarannya, alur perjalanannya didalam menuntut ilmu dan ketahanannya atas rintangan yang ia hadapi didalam meraih ilmu.
Nasihat yang keempat ialah Berkecukupan (Bekal yang cukup)
Laksana seorang pengembara di padang pasir tentu ia membutuhkan bekal untuk bisa sampai ke tujuan. Didalam perjalanan hidup juga demikian diperlukan bekal amal untuk mempersiapkan diri menuju Kampung akhirat. Begitupun meraih ilmu diperlukan bekal berupa harta benda untuk bisa meraih ilmu yang optimal. Tanpa bekal yang cukup seseorang akan sulit untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Nasihat yang kelima ialah Bersahabat (belajar) dengan ustadz/guru
Seorang penuntut ilmu didalam meraih ilmu diperlukan guru yang membimbingnya agar bangunan ilmu yang ia bangun kokoh, agar pemahaman yang ia peroleh utuh dan benar serta terhindar dari kekeliruan, dan agar ia mampu mengambil faedah dari seseorang (guru) yang alim seperti adab, akhlak dan sifat wara’nya. Semoga Allah karuniakan kepada guru-guru kita rahmat, keberkahan dan kasih sayang-Nya.
Nasihat yang keenam ialah Membutuhkan waktu yang lama
Sering kali yang menghinggapi penuntut ilmu ialah rasa tidak sabar dan ingin cepat mempelajari sesuatu. Penuntut ilmu yang baik ia bukan hanya mempelajari ilmu saja namun ia mampu memahami dengan utuh dan baik, menanamkan nilai didalam diri, memiliki karakter ilmu yang baik serta adab dan akhlak yang baik. Ia bukan hanya mempelajari ilmu untuk dirinya sendiri namun ia juga mampu memberikan kemanfaatan akan ilmu yang ia pelajari baik untuk dirinya maupun sekelilingnya.