Integrasi Sekolah Umum dan Pesantren | Restrukturisasi Pendidikan
PROF DR MUHAJIR PERJUANGKAN GAGASAN YOESDI GHOZALI, INTEGRASIKAN SEKOLAH UMUM & PESANTREN
▶Seharusnya KURIKULUM INTEGRATIF yang digagas oleh Mendikbud ini sudah diimplementasikan sejak KTSP (10 tahun silam), termasuk Mapel Agama.
▶Pengintegrasian Mapel selain Mapel Agama selama ini tidak pernah dipermasalahkan, tetapi begitu menyentuh Mapel Agama menjadi polemik. Padahal kita lihat, Mendiknas justru mengapresiasi Institusi Pesantren dan Madrasah, tetapi kenapa justru pihak mereka yang keberatan?
▶Tujuan FDS adalah ingin mengakselerasikan pencapaian Kompetensi terutama K1 (Riset di Texas University menunjukkan bahwa belajar lebih efektif jika tidak hanya mendengar, ttp juga melihat, merasakan, mengalami, mengungkapkan, dan mempresentasikan)
▶Pencapaian kompetensi tidak harus melalui Mapel dalam kelas. Bisa dimana saja. Sekolah alam tidak ada Mapelnya. Di Negara-negara maju, bahkan Mapel mulai dihapus dan digantikan dengan proses pembelajaran yang lebih kontekstual yang berorientasi pada need, chalenge n problem solving
▶Dengan FDS semua proses alamiah, interaktif dengan dunia luarsekolah bisa dilaksanakan secara terintegrasi, terstruktur dan di manage oleh Guru Pengampu. Jika dengan waktu seperti sekarang ini tidak memungkinkan
____________________________
Terpisah, Berikut Info dari Dr Nadjamuddin, KB PII Oselon II di Kemendikbud, dan salah satu Penyusun Buku Training Kader Ummat,
PEMBICARAAN FDS SUDAH SAMPAI LEVEL DIRJEN DI KEMENDIKBUD & KEMENAG
Izin menyampaikan pokok pertemuan Dirjen Dikdasmen dengan Dirjen Pend Islam Kemenag di ruang rapat Dirjen Dikdasmen Lt. 5 Ged E (12/6) sbb:
Dirjen Dikdasmen
1. Kebijakan 8 jam belajar, 5 hari sekolah diputuskan di ratas sebagai penguatan pendidikan karakter. Dasarnya untuk merespon tindak penyimpangan anak yang terjadi di antara waktu sepulang sekolah sampai bertemu orangtua.
2. Polanya tidak tunggal. Selain mandiri, sekolah juga bisa bekerja sama dengan pihak lain seperti diniyah, sanggar seni, klub olahraga, dll. Agar mencegah anak terpapar pengaruh negatif, khususnya di perkotaan.
3. Kekhawatiran diniyah akan hilang itu tidak tepat. Malah diniyah akan booming karena akan semakin banyak sekolah yang akan menjalin kerja sama dengan diniyah.
4. Sekolah yang saat ini plus diniyah sebetulnya sudah "selesai". Kita ingin mendorong sekolah yang belum optimal dalam pendidikan karakternya untuk bersinergi dengan lembaga pend keagamaan seperti diniyah.
5. Kita bisa dorong daerah-daerah lain untuk bisa bersinergi dengan berbagai sumber belajar.
6. Ada protes terkait
- lintasan berbahaya,
- biaya
Implementasinya bertahap. Sambil kita tata dan siapkan sekolahnya agar memiliki standar minimal.
7. Akan ada penyesuaian kurikulum, beban kerja guru dan tendik, dll.
8. Saat ini terdapat sekitar 100 sekolah berbasis pesantren (SBP).
Dirjen Pendis Kemenag
1. Saat ini terdapat 70 ribu Diniyah Takmiliah dengan jumlah siswa hampir 7 juta.
2. Belajar agama di sekolah kan terbatas. Tidak bisa berharap banyak atas PAI di sekolah untuk memberikan pemantapan keagamaan siswa.
3. Perlu duduk bersama dengan Kemendikbud untuk membahas sinergi sekolah dengan diniyah takmiliah. Intinya penguatan pemahaman keagamaan pada siswa.
4. Potensi penetrasi ajaran radikal sangat tinggi karena belum memadainya pemahaman keagamaan.
5. Sepakat dengan sinergi. Bisa jadi nanti diniyah takmiliyah menjadi program nasional.
6. Hal ini segera dilaporkan ke Menag.
CATATAN KHUSUS:
Pertemuan berjalan akrab dan hangat sekitar 30 menit. Dirjen Pendis Kemenag didampingi beberapa Direktur.